5 Alasan Mengapa Nilai Bukan Segalanya
Informasi
admin informasi  

5 Alasan Mengapa Nilai Bukan Segalanya bagi Anak

Kebanyakan orang menganggap bahwa anak yang pintar adalah anak yang mendapatkan nilai akademis tinggi di sekolahnya. Padahal tidak selalu begitu, banyak anak yang biasa saja ketika di sekolah, namun saat dewasa mereka sukses dengan jalannya masing-masing. Karena tingkat kesuksesan seseorang tidak bisa dilihat dari kemampuan akademis atau nilainya saja, tetapi dari bakat, keterampilan yang dimiliki, dan kerja keras.

Perlu Anda sadari bahwa setiap anak memiliki kemampuan berbeda dalam menangkap pembelajaran, meskipun Anda sudah sebaik mungkin mengajarinya, namun ada beberapa anak yang memang masih kurang paham. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Anda, agar setidaknya mereka bisa mengerti hal-hal dasar.

Namun jangan terpaku dengan nilai anak saja, karena nilai hanyalah goresan angka di atas kertas. Adapun berikut 5 alasan mengapa nilai bukan segalanya bagi anak, yaitu:

1. Nilai Hanya Sebagai Bahan Evaluasi Anak

Nilai pada sebuah pendidikan diberikan oleh guru hanya untuk bahan evaluasi anak. Guru di akhir pembelajaran, pastinya akan memberikan nilai hasil atau yang disebut dengan rapor. Rapor ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan akademis anak.

Jika ada nilai anak yang rendah di dalam rapor, maka dapat membuat mereka untuk meningkatkan kemampuannya. Selain itu, anak akan berusaha untuk memperbaiki diri dengan berbagai macam cara. Perbaikan diri ini, bisa dilakukan dengan mengubah cara belajarnya, atau mungkin dapat melakukan cara-cara yang lain.

2. Pendidikan Melatih Anak Bersifat Jujur

Bukannya pendidikan ini diharapkan agar anak mampu bersikap jujur? Janganlah menuntut nilai anak untuk selalu baik. Tujuannya agar anak tidak tertekan atau bahkan mereka melakukan banyak kecurangan dan ketidakjujuran hanya untuk mendapatkan nilai tinggi dalam sebuah pendidikan.

Percuma saja jika anak mendapatkan nilai tinggi dari hasil menyontek, karena hal tersebut tidak menunjukkan kemampuannya. Penyebab mereka menyontek karena merasa tertekan agar bisa mendapatkan nilai yang bagus. Oleh sebab itu, sebagai guru Anda tidak perlu menuntut mereka untuk selalu mendapatkan nilai bagus.

3. Pendidikan untuk Media Petualangan Anak

Nilai bukan segalanya bagi anak dalam sebuah pendidikan. Alasannya, dengan pendidikan anak dapat menjadi seorang yang mampu berpetualang. Artinya, anak diharapkan untuk berani menjalankan hidup mereka dalam menghadapi berbagai persoalan yang mereka hadapi.

Seorang anak melalui pendidikan akan dapat berpetualang menemukan banyak hal. Anak dapat memiliki banyak wawasan melalui segala yang mereka pelajari di dunia pendidikan.

4. Usaha Lebih Baik Daripada Nilai

Tingkat kesuksesan seseorang tidak diukur dari nilainya yang baik. Terkadang orang memiliki nilai sekolah yang baik, tetapi mereka belum bisa menjadi seorang yang sukses. Sukses di sini adalah untuk mereka yang dapat meraih impiannya.

Berikanlah motivasi untuk siswa agar mereka tetap meraih segala impiannya, meski nilainya tidak bagus. Usaha dan doa tidak akan pernah mengkhianati hasil. Jadi, penting sekali usaha yang dilakukan seorang anak untuk meraih kesuksesan mereka.

5. Potensi Bakat dan Minat Anak Lebih Penting

Banyak guru dan orang tua yang fokus pada nilai anak, padahal yang terpenting adalah potensi bakat dan minat anak itu lebih diutamakan. Sedangkan, di sekolah nilai ini cenderung pada kemampuan anak di dalam bidang akademis saja dan bukan non-akademiknya.

Anak memiliki potensi bakat dan minat yang berbeda-beda. Sehingga, terkadang anak yang memiliki bakat dan minat dalam bidang non-akademis mendapat nilai yang lebih rendah dibanding mereka yang memiliki bakat dan minat pada bidang akademis.

Jika anak memang kesulitan meraih nilai yang tinggi, Anda bisa membantu mereka meningkatkan potensi yang dimiliki dengan mendukungnya dan memberikan fasilitas yang mereka butuhkan.

Itulah 5 alasan mengapa nilai bukan segalanya bagi siswa. Sebagai orang tua dan guru, Anda hanya perlu mendukung minat anak dan menggali potensi mereka. Jangan paksa anak untuk mendapatkan nilai bagus, tetapi latihlah mereka terus-menerus untuk bisa memahami materi dan mencapai nilai terbaik sesuai kemampuannya.

Baca Juga: Kurikulum 2022 Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa Akan Dihapus? Simak Penjelasannya Yuk!

Leave A Comment