Kurikulum Prototipe atau Kurikulum 2022
Pada tahun 2022 akan terdapat perubahan terkait kurikulum pendidikan di Indonesia. Kurikulum tersebut memiliki tiga opsi kurikulum yang dapat dipilih yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan), dan Kurikulum Prototipe. Tujuan dari adanya model kurikulum ini adalah untuk pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Kurikulum 2022, Bagaimana Latar Belakangnya?
Masih ingat dong, bagaimana kita belajar dari rumah selama pandemi Covid-19? Ada yang belajar pakai ponsel, laptop, ada juga yang serba minjem sana-sini.Maka ketika itu, tepatnya pada Agustus 2020, Kemendikbud Ristek meluncurkan sebuah kebijakan pembelajaran guna “memayungi” beragam situasi yang kita hadapi. Nah, kebijakan tersebut menjadi cikal bakal rancangan kurikulum ini.
Sekarang sudah ada sekitar 2500-an Sekolah Penggerak yang sedang menerapkan kurikulum prototipe ini. Kemendikbud Ristek juga telah mengerjakan studi etnografi selama bulan Juli hingga November 2021 di sekolah-sekolah yang menerapkan prototipe ini mulai di Asahan, Sumatra Utara, sampai Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Sekolah-sekolah yang menjadi lokasi penelitian juga bukan sekolah favorit dengan fasilitas serba wah. Justru banyak dari sekolah-sekolah tersebut yang berada di daerah tertinggal. Melihat bagaimana prototipe baru ini berjalan, maka Kemendikbud Ristek, melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), membuka kemungkinan bagi sekolah-sekolah lain untuk menggunakan kurikulum prototipe mulai tahun depan.
Seperti Apa Kurikulum Prototipe Itu?
Kurikulum prototipe bersifat lebih fleksibel dan dirancang dengan muatan materi yang lebih sedikit. Kita ambil contoh di SMA. Dalam kurikulum prototipe, anak kelas X bakal mendapatkan mata pelajaran umum yang sama seperti di SMP, seperti Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi, Kimia, Fisika), Ilmu pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi), Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Informatika, Seni (Musik/Rupa/Teater/Tari/Prakarya), dan Muatan Lokal.
Baru di kelas XI, kamu dapat memilih mata pelajaran yang sesuai dengan bakat dan minatmu. Ada lima kelompok mata pelajaran utama untuk kelas XI dan XII, yaitu:
1. Umum: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Sejarah, Muatan Lokal.
2. Matematika dan IPA: Informatika, Fisika, Kimia, Biologi, Matematika tingkat lanjut
3. IPS: Antropologi, Geografi, Ekonomi, Sosiologi
4. Bahasa dan Budaya: Bahasa Indonesia tingkat lanjut, Bahasa Inggris tingkat lanjut, Bahasa Arab, Bahasa Korea, Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, Bahasa Perancis, Bahasa Jerman
5. Vokasi dan Prakarya: Desain Grafis, Servis Elektronik, Prakarya Membatik.
Disamping mata pelajaran umum yang wajib diikuti, jika sekolahmu nanti menggunakan kurikulum prototipe, kamu dapat memilih apa saja mata pelajaran yang kamu inginkan. Jika, misalnya, Sobat Pintar ingin kuliah Kedokteran, kamu bisa memilih mata pelajaran Sosiologi, Biologi, Kimia, dan yang lainnya. Nah, kebebasan memilih mata pelajaran inilah yang membuat kesan Jurusan IPA, IPS, Bahasa akan dihapus.
Asal kamu tahu. Sekolah yang menggunakan kurikulum prototipe wajib menyediakan minimal tiga pilihan mata pelajaran MIPA dan IPS. Jadi, pilihan mata pelajaranmu nanti bakal bervariasi – bukan lagi pelajaran SMA Jurusan IPA saja, IPS saja, atau Bahasa saja.