PTM Disetop Hingga Awal Maret 2022? Berikut Penjelasannya
PTM Disetop Hingga Awal Maret 2022? Berikut Penjelasannya
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman meminta pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah bisa dihentikan sementara hingga awal Maret 2022. Sebab, kasus Covid-19 meningkat, terutama varian omicron dan bisa menyebabkan kematian pada anak-anak yang terinfeksi virus ini.
Beliau sudah memperkirakan, di awal Februari 2022 akan mulai terjadi peningkatan kasus anak terinfeksi Covid-19 yang ada di rumah sakit. Beliau menegaskan lebih baik setoop PTM sampai awal Maret 2022 karena banyaknya kecenderungan anak tertular Covid-19, saat saat mengisi sebuah konferensi virtual, Selasa (18/1/2022). Beliau meminta, tren kasus Covid-19 saat ini dilihat hari per hari. Data terakhir tentang omicron, beliau melanjutkan, temuan kasusnya bisa delapan kali lebih besar dari yang dilaporkan.
Beliau memperkiralan, mayoritas ledakan kasus akan terjadi di Jawa-Bali karena karakter Covid-19 adalah mobilitas. Banyaknya kasus Covid-19 terutama varian omicron, dia melanjutkan, bisa mengakibatkan kematian pada anak.
Beliau menyebutkan, data angka kematian anak akibat Covid-19 di Afrika Selatan dua bulan sebelum omicron terjadi yaitu sekitar 35 dan setelah omicron menyerang, ternyata bertambah jadi 61 jiwa hingga pertengahan bulan ini. Ini artinya angka kematian anak akibat Covid-19 meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan sebelum omicron muncul.
Tak hanya itu, beliau juga menyebutkan di Australia selama pandemi 2 tahun terakhir tidak ada kematian anak. Bahkan, varian delta saat menyerang tercatat belum ada kematian anak.
Tetapi, omicron yang datang awal Desember mengakibatkan banyak kematian anak. Hampir setiap hari ada kematian anak akibat Covid-19.
Menurutnya, kasus Covid-19 pada anak di luar negeri memberikan pesan penting ini bahwa kasus ini juga bisa terjadi di Indonesia yang kondisinya tidak jauh berbeda. Ia meminta lebih baik pemerintah mitigasi di awal.
Karena kabar baiknya, varian omicron diperkirakan tidak lama menyerang seperti delta. Tetapi kalau mitigasi tidak dilakukan, Beliau khawatir dampaknya lebih besar. Karena Omicron menyasar dua kali lebih cepat. Ini membuat anak yang terserang penyakit Covid-19 akan lebih besar dan kemungkinan buruk akan meninggal.
Terkait pemberian vaksin pada anak, beliau mengakui memang berdampak positif. Tetapi kalau bicara dampak vaksin 100 persen efektif, beliau menegaskan belum. Apalagi, banyak anak-anak yang di bawah 6 tahun yang belum mendapatkan vaksinasi karena belum mendapatkan izin.
Kemudian, anak rentang usia 6 hingga 19 tahun mungkin ada yang baru mendapatkan satu dosis. Bahkan, mungkin ada anak yang belum bisa menerima vaksin karena kondisi tertentu.
“Ini tentu bisa menjadi pertimbangan bahwa bukan hanya siswa yang harus dilihat melainkan juga orang yang ada dalam lingkungan sekolah saat PTM wajib memenuhi kualifikasi dua dosis vaksin,” tegasnya.
Nah itu tadi penjelasan mengapa PTM disetop hingga 2 Maret 2022, semoga bermanfaat ya! dan jangan lupa tetap patuhi protokol 3M dan menjaga kesehatan.