Sejarah Singkat Surat Perintah Sebelas Maret
Halo balik lagi nih sama mimin. Kali ini mimin bakal bahas sejarah singkat Surat Perintah Sebelas Maret. Surat Perintah Sebelas Maret atau yang kerap disingkat dengan nama Supersemar merupakan surat perintah yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno pada tanggal 11 Maret tahun 1966 yang memberikan mandat kepada Letnan Jendral Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban atau Kopkamtib yang saat itu menjabat untuk mengambil segala keputusan dan segala tindakan yang “dianggap diperlkanu” untuk mengatasi situasi keamanan dan kestabilan pemerintahan yang buruk saat masih pada masa pembersihan setelah terjadinya Gerakan 30 September yang terjadi di tahun 1965.
Sebagai akibat dari berlakunya dokumen ini, Supersemar menjadi penanda peralihan kekuasaan dari Orde Lama yang dipimpin Soekarno ke Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto dan setelah dibersihkannya dari unsur PKI, Supersemar kemudian ditingkatkan statusnya menjadi dasar ketetapan Majelis Pemusyawaratan Rakyat Sementara. Ketetapan MPRS ini yang meningkatkan Supersemar tersebut sekaligus menyatakan bahwa Supersemar hanya berlaku hingga terbentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat yang merupakan hasil dari Pemilihan Umum. Pemilihan umum tersebut terjadi pada tahun 1971 dan anggotanya diambil sumpahnya pada tanggal 28 Oktober 1971 silam.
Latar belakang dari dokumen ini adalah Gerakan 30 September yang merupakan kelompok Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menamakan dirinya pada tanggal 30 september dan 1 oktober telah membunuh 6 jendral dan satu perwira Angkatan Darat, mersebut kendali sementara di beberapa pusat di Jakarta dan mengeluarkan sejumlah keputusan melalui Radio Republik Indonesia dalam sebuah percobaan kudeta.
Itulah dia sejarah singkat Surat Perintah Sebelas Maret. Sekian dan terimakasih.